Saturday, September 27, 2008

Taken from: Cerita-Kristen.com

Seorang tukang kayu tua bermaksud pension dari pekerjaannya di sebuah perusahaan kontruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut kepada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada si tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk miliknya.

Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia Cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya.

Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri karirnya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahan itu datang melihat rumah yang dimintainya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu“ katanya ”hadiah dari kami”. Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesal. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Itulah yang terjadi dalam kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan, kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri. Seandainya kita menyadari sejak semula, kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkanlah rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup. Biarpun kita hanya hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan.

Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi. Hidup kita esok adalah akibat dari sikap dan pilihan yang kita perbuat di hari ini. Hari perhitungan adalah milik Tuhan, bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam barisan kemenangan.

Friday, September 26, 2008

Taken from: Airhidup.com

Alkisah, ada tiga pohon di dalam hutan. Suatu hari, ketiganya saling menceritakan mengenai harapan dan impian mereka. Pohon pertama berkata, " Kelak aku ingin menjadi peti harta karun. Aku akan diisi dengan emas, perak dan berbagai batu permata dan semua orang akan mengagumi keindahannya."

Kemudian pohon kedua berkata, suatu hari kelak aku akan menjadi kapal yang besar. Aku akan mengangkut raja-raja dan berlayar ke ujung dunia. Aku akan menjadi kapal yang kuat dan setiap orang merasa aman dekat denganku.

Akhirnya pohon ke tiga berkata, aku ingin tumbuh menjadi pohon yang tertinggi di hutan di puncak bukit. Orang-orang akan memandangku dan berpikir betapa aku begitu dekat untuk menggapai surga dan Tuhan. Aku akan menjadi pohon terbesar sepanjang masa dan orang akan mengingatku.

Setelah beberapa tahun berdoa agar impian terkabul, sekelompok penebang pohon datang dan menebang ketiga pohon itu. Pohon pertama dibawa ke tukang kayu. Ia sangat senang sebab ia tahu bahwa ia akan dibuat menjadi peti harta karun. Tetapi doanya tidak menjadi kenyataan karena tukang kayu membuatnya menjadi kotak tempat menaruh makan ternak. Ia hanya diletakkan di kandang dan diisi jerami.

Pohon ke dua dibawa ke galangan kapal. Ia berpikir bahwa doanya menjadi kenyataan. Tetapi ia dipotong-potong dan dibuat menjadi sebuah perahu nelayan kecil. Impiannya untuk menjadi kapal besar untuk mengangkut raja-raja telah berakhir.

Pohon ketiga dipotong menjadi potongan-potongan kayu besar dan dibiarkan teronggok dalam gelap. Tahun demi tahun berlalu, dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya.

Kemudian suatu hari, sepasang suami-istri tiba di kandang. Sang istri melahirkan dan meletakkan bayinya di atas tumpukan jerami di kotak makanan ternak yang dibuat dari pohon pertama. Orang-orang datang menyembah bayi itu. Akhirnya pohon pertama sadar bahwa didalamnya diletakkan harta terbesar sepanjang masa.

Bertahun-tahun kemudian, sekolompok laki-laki naik ke atas perahu nelayan yang dibuat dari pohon ke dua. Ditengah danau, badai besar datang dan pohon kedua berpikir bahwa ia tidak cukup kuat untuk melindungi orang-orang didalamnya. Tetapi salah seorang laki-laki itu berdiri dan berkata "DIAM!" Tenanglah! dan badaipun berhenti. Ketika itu, tahulah bahwa ia telah mengangkut Raja diatas segala raja.

Akhirnya, seorang datang dan mengambil pohon ketiga. Ia dipikul sepanjang jalan sementara orang-orang mengejek lelaki yang memikulnya. Laki-laki ini kemudian dipakukan di kayu ini dan mati di puncak bukit. Akhirnya pohon ketiga sadar bahwa ia demikian dekat dengan Tuhan,karena Yesus yang disalibkan padanya.

KETIKA KEADAAAN TIDAK SEPERTI YANG ENGKAU INGINKAN, KETAHUILAH TUHAN MEMILIKI RENCANA UNTUKMU. JIKA ENGKAU PERCAYA PADA-NYA,IA AKAN MEMBERIMU BERKAT-BERKAT BESAR. KETIGA POHON MENDAPATKAN APA YANG MEREKA INGINKAN. TETAPI TIDAK DENGAN CARA SEPERTI YANG MEREKA BAYANGKAN. KITA TIDAK SELALU TAHU APA RENCANA TUHAN BAGI KITA. KITA HANYA TAHU BAHWA JALANNYA BUKANLAH JALAN KITA, TETAPI JALANNYA ADALAH YANG TERBAIK.

Taken from: Cerita-Kristen.com

IMAN KOTAK SURAT
Setiap kali berkirim surat, saya merasa bahwa itu merupakan suatu latihan untuk percaya. Berikut saya jelaskan maksud saya. Ketika saya menulis surat untuk seorang sahabat jauh, saya tidak mungkin mengirimkannya sendiri. Saya memerlukan jasa pelayanan pos. Namun sebelumnya saya harus memasukkan surat itu ke kotak surat. Saya tidak dapat memegang erat-erat surat itu. Saya harus melepaskan surat tersebut. Kemudian, saya harus mempercayai pihak pos untuk mengambil alih surat tersebut dan mengantarnya kepada sahabat saya. Meski saya tidak dapat melihat apa yang terjadi dengan surat itu, saya yakin pihak pos akan membawa surat surat saya ke tempat tujuan dalam keadaan baik sama seperti sewaktu saya poskan.

Demikian pula halnya bila kita dihadapkan pada sebuah persoalan. Saat itu, iman kita diuji. Kita tahu bahwa mustahil bagi kita untuk memecahkan semua permasalahan seorang diri, dan kita harus mengakui bahwa kita membutuhkan pertolongan Allah. Namun pertama-tama kita harus datang kepada-Nya dalam doa.

Saat itu kita mungkin masih memegang erat masalah kita meski kita tahu situasi tidak akan berubah bila kita tidak melepaskannya dan menyerahkannya ke dalam tangan Allah. Saat kita menyerahkannya kepada Allah, biarkan Dia mengambil alih sampai masalah itu diselesaikan menurut cara-Nya.

Meskipun kita tidak dapat melihat dengan jelas apa yang sedang dikerjakan-Nya, iman kita adalah "Bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat" (Ibrani 11:1), dan jaminan bahwa pekerjaan-Nya selalu dikerjakan dengan sempurna.

Sudahkah Anda belajar untuk mempercayai-Nya hari ini?

MEMPERCAYAI ALLAH BERARTI MENGUBAH SEBUAH MASALAH MENJADI SUATU KESEMPATAN

Wednesday, September 24, 2008

Nice Song

Sering ku tak mengerti jalan-jalanMu Tuhan

Bagai di belantara yang kelam

Tanpa seribu tanya

Namun tetap percaya

Jejakmu Tuhan sungguh sempurna

Ajarku memahami semua yang Kau ingini

Agar hidupku puaskan hatiMu

BagiMu aku rela

Sepenuh hati menghamba

Serahkan diri genapi karyaMu

Kalau bole ya manusia pasti pengen tahu apa sih maunya Tuhan. Kenapa jalan hidup begini atau begitu. Tapi setinggi-tingginya pikiran kita, kita tidak akan pernah bisa menyelami pikiran Tuhan. Makin dipikir makin capek fiuh...when all things will come to an end and hopefully a beautiful one. Kalau jalan ma Tuhan harusnya endingnya pasti beautiful meskipun saat hal itu terjadi mungkin kita ga kerasa baik buat kita cuma ya kita ini sebagai anak bisa apa selain percaya dan menggantungkan hidup kita pada Bapa kita. Bapa yang selalu menyediakan rancangan yang terbaik buat kita. Meskipun kadang ga kelihatan baik saat ini tapi suatu hari kita pasti lihat kalau waktu kita menyerahkan hidup kita pada Tuhan, kejadian yang burukpun dalam hidup kita bisa dia ubahkan menjadi kebaikan.

Oh man...it is just not that easy to believe when things around us are opposite with what we are hoping for. Memang hidup ga bole melihat keadaan sekitar tapi hidup mempercayai akan janji Tuhan. Kalaupun sekarang tantangan besar, ada penghiburan yang bisa kita pegang, pastinya waktu kita sudah melewatinya, kita mengalami kemenangan yang besar dan yang pasti tantangan yang besar itu bukan untuk sesuatu yang kecil tapi sesuatu yang dahsyat yang Tuhan sediakan buat kita.

When you can only trust Him...

When I was in US, someone gave me this song, Trust His Heart. I think it was my bro, Hery. At that time, it was just a beautiful song but now I really understand the meaning of every words on the song.

When I was confused and not sure about things in my life, I can only remember that God is too wise to be mistaken and He is just too good to be unkind. Even when I don’t understand what is now happening, I can trust Him that in everything whether it is a good or bad thing, He can make all things work for our good.

Our job is just to trust Him...even when things get harder and impossible...

2 kor 5:7, “sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat”

Trust His Heart

Written by: Babbie Mason and Eddie Carswell

All things work for our good
though sometimes we can’t see how they could.
Struggles that break our hearts in two
sometimes blind us to the truth.
Our Father knows what’s best for us;
His ways are not our own.
So, when your pathway grows dim,
and you just can’t see Him,
Remember He’s still on the throne.

God is too wise to be mistaken.
God is too good to be unkind.
So when you don’t understand,
when you don’t see His plan,
When you can’t trace His hand, trust His heart.

He sees the Master plan.
He holds the future in His hands.
So don’t live as those who have no hope.
All our hope is found in Him.
We walk in present knowledge,
but He sees the first and the last.
And like a tapestry, He’s weaving you and me
to someday be just like Him.

God is too wise to be mistaken.
God is too good to be unkind.
So when you don’t understand,
when you don’t see His plan,
When you can’t trace His hand, trust His heart.

Sunday, September 21, 2008

Story Behind The Song "S'mua Baik"

'Dari semula, t'lah Kau tetapkan..
hidupku dalam tanganMu, dalam rencanaMu Tuhan..
Rencana indah t'lah Kau siapkan..
bagi masa depanku yang penuh harapan...'

'S'mua baik.....s'mua baik...
apa yang t'lah Kau perbuat di dalam hidupku..
S'mua baik....sungguh teramat baik..
Kau jadikan hidupku berarti'

Sebagai seorang songwriter lagu Kristiani, saya memberi nilai sangat tinggi untuk lagu ini. Bagi saya pribadi, lagu 'Semua Baik' ini levelnya sama dengan lagu 'Amazing Grace' (John Newton), 'Still' (Reuben Morgan/Hillsong) , lagu yang so simple tapi membawa kepada dimensi hubungan yang sangat teramat dekat dengan Tuhan. Bagi saya lagu 'Semua Baik' adalah lagu yang tak akan lekang oleh waktu. Dengan kata lain lagu yang tidak mengenal season. Generasi demi generasi akan mengucap syukur kepada Tuhan melalui lagu ini. Sing that God is good all the time.
Apakah dalam hidup ini jarum jam sedang berada di angka 12 (di atas), atau sedang berada di angka 6 (di bawah), GOD IS GOOD. Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan dalam hidup kita.

Kuasa pengucapan syukur melalui lagu ini sangat luar biasa.
Adalah mudah mengatakan 'semua baik' saat semua keadaan kita baik, tapi bagaimana saat mengalami yang tidak baik? Pasti tidak mudah mengatakannya. Tapi justru di saat itulah kekuatan yang dari Allah tercurah, memberi kita kemampuan untuk menjalani hidup ini, dan kelak, waktulah yang akan membuktikan bahwa 'benar...benar. ..Ia merancangkan damai sejahtera atas kita'.

Teman sepelayanan saya mengalaminya.
Bermula dari kesuksesan yang luar biasa dalam bisnis fashion retailnya. Toko-toko fashion lain di sekitarnya saat itu sangat iri melihat kesuksesan teman saya, sehingga banyak yang datang ke tokonya, pura-pura menjadi pembeli, hanya untuk melihat 'apa sih rahasianya, kok lebih rame dari yang lain ?'. Tapi kemudian, segala sesuatu tidak berjalan seperti yang direncanakan. Dagangannya mulai seret pembeli, begitu drastis terjadinya, sehingga teman saya ini benar-benar tidak siap menghadapinya. Singkat cerita tokonya pun harus ditutup, dan menyisakan begitu banyak hutang, dan stock yang menumpuk dan tidak tahu harus dijual kemana.

Segala upaya dicoba, memberi discount, sale besar-besaran, dan berusaha menjual ke daerah-daerah lain, tapi tetap saja gagal.Dalam kegalauan hati, teman saya mencari Tuhan, tersungkur dalam doa-doanya. Mengapa Tuhan? Mengapa Tuhan?
Teman saya bersaksi, tiba-tiba dalam kedukaannya ia digerakkan untuk menyanyikan 's'mua baik, smua baik apa yang t'lah Kau perbuat di dalam hidupku...'.
Airmata mengalir deras dan ia berserah kepada Tuhan, bahkan mengucap syukur atas segala yang tidak enak yang dialaminya.
Tahun demi tahun yang berat berlalu, dan sekarang sebagai sahabatnya saya mau bersaksi kepada teman-teman. Tuhan tidak pernah meninggalkannya, dan Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan kepadanya. Sekarang teman saya beralih profesi menjadi seorang desainer interior yang lagi sibuk menerima job order. Teman saya ini sampai kewalahan mengerjakan dan menerima berkat dari Tuhan.Semua baik, semua baik.

Siapa di balik penciptaan lagu ini?
Siapa orang yang luar biasa yang menciptakan lagu ini?
Lagu 'Semua Baik' diciptakan oleh Budi Haryanto dan Tommy 'One Way' Widodo. Nama yang terakhir mungkin teman-teman familiar yah, karena Tommy adalah personel dari group band Kristen terkenal 'One Way'.
Tapi siapakah Budi Haryanto?
Budi sudah pulang ke Rumah Bapa, sehingga saya menggalinya dari
co-partnernya, Tommy, dan juga dari istri Alm. Budi, yaitu Yani.
Tulisan ini tidak menyertakan foto Tommy, karena Tommy lebih menonjolkan sisi Budi dalam penciptaan lagu ini.
(Yang penasaran bisa lihat wajah Tommy di album One Way).

Tommy menuturkan :
'Kisah dibalik terciptanya lagu ini terjadi sekitar 18 tahun yang lalu.
Bermula dari persahabatan saya dan Budi.
Waktu itu kita sama-sama belajar musik di gereja dan mulai belajar melayani.
Budi adalah anak pertama dari 5 bersaudara dari sebuah keluarga yang sangat sederhana. Hobinya main gitar dan bikin lagu. Dia seorang yang rajin dan setia melayani dimana saja, mulai dari komsel, persekutuan doa, sekolah minggu sampai acara-acara kebaktian, dia selalu pergi melayani ditemani sepedanya.

Suatu hari Budi datang ke rumah membawa bagian chorus (refrain) lagu 'Semua Baik' dan minta saya untuk membuat bagian verse (bait) nya.
Akhirnya terciptalah lagu 'Semua Baik' secara lengkap dalam waktu singkat karena inspirasi dariNya.
Singkat cerita saya dan Budi berpisah karena saya harus sekolah ke luar kota .
Beberapa waktu kemudian saya mendengar Budi sakit komplikasi dan kemudian meninggal dunia.

Budi meninggalkan istri dan seorang anak yang tuna rungu. Dia tidak meninggalkan warisan apa-apa (kekayaan) buat mereka.
Lagu 'Semua Baik' direkam untuk yang pertama kali beberapa tahun kemudian, dalam album anak-anak bernama Revi, dan mulai dinyanyikan di banyak gereja.

Sejak kematian Budi, lagu itu mengajar saya untuk selalu melihat kebaikan Tuhan.
Budi dengan hidupnya yang sederhana dan penuh pergumulan, bahkan meskipun anaknya tuna rungu, dia bisa berkata lewat lagu ini bahwa semua yang Tuhan perbuat dalam hidupnya sangat baik.
Saya berdoa melalui lagu ini kita semua bisa selalu melihat kebaikan Tuhan apapun yang terjadi dalam hidup kita. Amin. (Tommy)

From the deepest heart of Budi's wife :

Saya Yani, istri dari Alm.Budi Haryanto serta ibu dari Michael Ronaldo Setiabudi yang sekarang ini bersekolah di SLB-B Cimahi Bandung .
Didalam setiap langkah-langkah hidup kami, Tuhan Yesus selalu hadir memimpin jalan hidup kami ini. Dengan kasih-Nya Tuhan membimbing kami dalam kebenaran untuk masuk dalam rencana serta kehendak Tuhan, kami mrnyadari betapa kebaikan Tuhan Yesus itu tidak bisa dikatakan juga dihitung karena terlalu banyaknya tapi bisa dirasakan.
Segala yang Tuhan sudah buat adalah baik adanya, karena itu kami bersyukur atas karya Tuhan Yesus yang membuat segala sesuatunya indah pada waktunya, serta baik adanya. Segala yang kami alami Tuhan Yesus itu sangat-sangat baik untuk menjadikan kami semakin dekat dengan Bapa.
Saya dan anak saya mengucapkan syukur, berterima kasih buat segala kebaikan serta pemeliharaan Tuhan Yesus atas hidup kami hingga saat ini. Waktu ini juga kami berterima kasih buat teman-teman yang sudah menolong baik dalam doa maupun sekolah anak kami, juga tak lupa kepada papi Daniel Alexander, Tommy Widodo yang sangat baik bagi kami serta
Kel. Bp. Adi Mulyanto dimana sekarang ini kami tinggal bersama-sama.
Tuhan Yesus memberkati. (Yani)

Menurut Yani, Budi pulang ke rumah Bapa tanggal 12 April 2000, karena penyakit jantung. Sebelumnya, pada saat penyakit Budi semakin parah, Budi dan Yani harus berpisah karena keadaan. Budi menjalani terapi di Temanggung, dan Yani bekerja di Solo untuk membiayai keluarganya. Dua minggu sebelum meninggal, dalam pertemuan terakhir mereka, Budi yang sudah sangat kurus, hanya kulit yang membalut tulang, berpesan kepada Yani untuk tetap melayani Tuhan dengan setia. Satu kalimat Budi yang sangat diingat dan dipegang Yani adalah 'kalaupun saya dipanggil Tuhan, Tuhan akan pelihara hidup kamu dan Michael'.
Michael masih berumur 4 tahun ketika papanya dipanggil Tuhan, dan 6 tahun kemudian, di tahun 2006, lagu 'Semua Baik' sangat booming, dan memberkati banyak umat Tuhan dari berbagai denominasi. Yani juga merasakan berkat secara finansial dalam bentuk royalti, karena lagu ini banyak sekali direkam dalam berbagai album rohani.

Seperti kata Tommy, Budi pergi tidak meninggalkan warisan kekayaan.
Tapi masih ada satu warisan, yaitu sebuah lagu yang kelak menjadi berkat tidak hanya bagi Yani & Michael, tapi bagi banyak orang percaya, bahkan orang-orang yang tidak pernah dilihat oleh Budi.

Seperti apa yang Budi janjikan pada Yani pada saat-saat terakhirnya, Tuhan menggenapi, bahwa Ia memelihara hidup Yani dan Michael. Sampai saat ini Yani tetap percaya bahwa Tuhan itu baik, tetap mengatakan semua baik di dalam Tuhan, dan semua indah pada waktuNya.

Budi tidak sempat mendengarkan lagu ini direkam saat ia masih ada di muka bumi ini, tapi lagu ini bergerak cepat melangkah memberkati umat Tuhan, bahkan lebih dari yang Budi perkirakan. Lagu ini tidak hanya dapat dinyanyikan dalam bahasa Indonesia , juga telah ditranslate ke bahasa Jepang, dan Inggris.

Thursday, September 11, 2008

Menanti dan menanti...

Roma 4:18-21
4:18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
4:19 Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
4:20 Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
4:21 dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.

Abraham menanti selama 25 tahun untuk penggenapan janji Allah. Sama seperti manusia pada umumnya, Opa Abraham sama Oma Sarah pun ternyata memiliki masalah dalam menunggu penggenapan janji Allah. Persis kek kita kan? Susah untuk bersabar...buktinya si Oma minta Opa untuk bobo dengan sang gundik alias tante Hagar dan akhirnya punya anak Ismail. Meskipun sama-sama anak Abraham tapi yang Tuhan janjiin buat Abraham tu bukan Ismail lho...tapi Ishak.

Seringkali waktu kita menunggu janji Tuhan, kita menjadi kurang sabar dan akhirnya kita berupaya menelorkan IDE-IDE CEMERLANG, dan berharap Tuhan memberkati dan meridhoi ide kita. Namun apa yang terjadi justru karena kita mengandalkan otak dan akal sendiri akhirnya kita harus menanggung resiko, dan akibatnya lagi janji Tuhan jadi tertunda untuk digenapi. Jadi hati-hati saat menanti! Jangan gegabah n mau maen jalan pintas bahkan coba-coba menolong Tuhan. Kita harus berdoa dulu dan setuju dengan rencana Tuhan supaya akhirnya kita sejalan sama Tuhan.

Untuk tetap kuat dalam penantian bertahun-tahun tidaklah mudah. Tapi apapun yang terjadi, diatas keadaan terburuk pun janji Allah tetap berlaku dan tetap baik. Mendapat apa yang kita inginkan secara langsung dan cepat mungkin bukan yang terbaik. Terkadang justru menunggu adalah baik karena disitulah karakter Allah terbentuk dalam kita. Seringkali kita lupa dan tidak menghiraukan bahwa Tuhan adalah pembuat mujizat dan Allah kita yang luar biasa tu punya spesialisasi mengerjakan hal-hal yang tidak mungkin alias mustahil kale...kek dokter tu ada dokter anak, dokter jantung, dokter kandungan, nah Tuhan atau Bapa kita tu dokter mujizat and super dahsyat.

Tuesday, September 09, 2008

Pertandingan

Ibrani 12:12

“Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;”


Ada kalanya Tuhan hanya mau kita bertahan, berdiri disatu tempat dan tidak bergerak serta tidak goyah. Disaat itulah kita butuh kekuatan untuk tetap berdiri, kekuatan untuk terus bertahan...dan tak tergoyahkan. Kuasa bisa kita peroleh lewat doa dan penumpangan tangan...
Tapi kekuatan didapat dari hasil kita mengalami sesuatu.....
Kekuatan hanya didapat saat kita sudah berhasil melawan arus.

Seringkali kita punya kuasa untuk memulai, tapi punyakah kita kekuatan untuk bertahan dan mengakhiri dengan baik? Dalam pertandingan, tidak hanya diperlukan start yang baik tapi juga ketahanan untuk terus berlari dan kekuatan untuk terus berjuang sampai menang.

Ibrani 12: 1-2
“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.”


“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.”


Ada pertandingan yang diwajibkan untuk kita berarti mau ga mau harus kita lewati dan jalani. Dalam pertandingan kita butuh ketekunan untuk terus berjuang, kekuatan untuk terus bertahan sampai pertandingan selesai . Disepanjang pertandingan pasti ada aja yang bisa membuat kita hilang fokus, seperti lawan kita, keadaan lapangan dan lain-lain. Karena itu Tuhan bilang kita harus melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus dan bukan yang lain.

Selamat berjuang!



Wednesday, September 03, 2008

Jawaban Doa

Pada suatu hari seorang wanita sedang membimbing keponakannya belajar.Tapi tidak seperti biasanya, kali ini keponakannya tidak bisa berkonsentrasi. Ternyata salah satu kelerengnya hilang. Tiba - tiba anak itu berkata, "Bi, bolehkah aku berlutut dan meminta Allah untuk menemukan kelerengku ?"

Ketika bibinya mengizinkan, anak itu lalu berlutut di dekat kursinya, menutup matanya dan berdoa dengan sungguh - sungguh. Selesai berdoa dia bangkit berdiri dan melanjutkan pelajarannya.

Keesokan harinya, bibinya yang takut doa keponakannya tidak terjawab, dan dengan demikian akan melemahkan imannya, dengan khawatir bertanya, "Sayang, apakah engkau sudah menemukan kelerengmu ?"

"Tidak, Bi" Jawab anak itu, "tetapi Allah telah membuatku tidak menginginkan kelereng itu lagi."

Alangkah indahnya iman anak itu. Allah memang tidak selalu menjawab doa kita menurut kehendak kita, tetapi jika kita tulus berdoa, Dia akan mengambil keinginan kita yang bertentangan dengan kehendak-Nya.

(Taken from: http://www.cerita-kristen.com/joomla/content/view/58/2/)

Personal thought:

Saat kita berdoa saat itulah kita sedang menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Tuhan. Tanpa kita sadari sebenarnya doa mengubah orang yang mendoakan. Waktu kita berdoa, kita akan bisa lebih memahami apa maunya Tuhan, saat itulah kuasa Tuhan mulai bekerja mengubah pola pikir kita dan akhirnya kita berubah karena kita jadi tahu apa yang sebenarnya Tuhan kehendaki. Jadi sebelum kita melihat apa yang kita doakan berubah, biar doa itu merubah kita terlebih dahulu.