Thursday, September 11, 2008

Menanti dan menanti...

Roma 4:18-21
4:18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
4:19 Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
4:20 Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
4:21 dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.

Abraham menanti selama 25 tahun untuk penggenapan janji Allah. Sama seperti manusia pada umumnya, Opa Abraham sama Oma Sarah pun ternyata memiliki masalah dalam menunggu penggenapan janji Allah. Persis kek kita kan? Susah untuk bersabar...buktinya si Oma minta Opa untuk bobo dengan sang gundik alias tante Hagar dan akhirnya punya anak Ismail. Meskipun sama-sama anak Abraham tapi yang Tuhan janjiin buat Abraham tu bukan Ismail lho...tapi Ishak.

Seringkali waktu kita menunggu janji Tuhan, kita menjadi kurang sabar dan akhirnya kita berupaya menelorkan IDE-IDE CEMERLANG, dan berharap Tuhan memberkati dan meridhoi ide kita. Namun apa yang terjadi justru karena kita mengandalkan otak dan akal sendiri akhirnya kita harus menanggung resiko, dan akibatnya lagi janji Tuhan jadi tertunda untuk digenapi. Jadi hati-hati saat menanti! Jangan gegabah n mau maen jalan pintas bahkan coba-coba menolong Tuhan. Kita harus berdoa dulu dan setuju dengan rencana Tuhan supaya akhirnya kita sejalan sama Tuhan.

Untuk tetap kuat dalam penantian bertahun-tahun tidaklah mudah. Tapi apapun yang terjadi, diatas keadaan terburuk pun janji Allah tetap berlaku dan tetap baik. Mendapat apa yang kita inginkan secara langsung dan cepat mungkin bukan yang terbaik. Terkadang justru menunggu adalah baik karena disitulah karakter Allah terbentuk dalam kita. Seringkali kita lupa dan tidak menghiraukan bahwa Tuhan adalah pembuat mujizat dan Allah kita yang luar biasa tu punya spesialisasi mengerjakan hal-hal yang tidak mungkin alias mustahil kale...kek dokter tu ada dokter anak, dokter jantung, dokter kandungan, nah Tuhan atau Bapa kita tu dokter mujizat and super dahsyat.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home