Sunday, August 31, 2008

KISAH ARLOJI YANG HILANG

Ada seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu.

Teman-teman pekerja yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan. Tibalah saat makan siang. Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut.

Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok dan mencari. Tak berapa lama berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut. Tentu si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia. Tapi anak ini cuma seorang diri saja, dan berhasil menemukan arloji itu.

"Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini ?", tanya si tukang kayu.

"Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi tik-tak, tik-tak. Dengan itu saya tahu di mana arloji itu berada", jawab anak itu.

Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit diselesaikan selama hidup. Sering secara tidak sadar kita terjerumus dalam seribu satu macam 'kesibukan dan kegaduhan'. Ada baiknya kita menenangkan diri kita terlebih dahulu sebelum mulai melangkah menghadapi setiap permasalahan. "Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin." (Pengkhotbah 4:6). "


Taken from: www.cerita-kristen.com

Tuesday, August 26, 2008

The Rain Kid

Taken from my friend’s blog, Nia:


One rainy afternoon I was driving along one of the main streets of town, taking those extra precautions necessary when the roads are wet and slick. Suddenly, my son Matthew spoke up from his relaxed position in the front seat.

"Mom, I'm thinking of something."

This announcement usually meant he had been pondering some fact for a while and was now ready to expound all that his seven-year-old mind had discovered. I was eager to hear.

"What are you thinking?" I asked.

"The rain," he began, "is like sin and the windshield wipers are like God, wiping our sins away."

After the chill bumps raced up my arms I was able to respond. "That's really good, Matthew."

Then my curiosity broke in. How far would this little boy take this revelation? So I asked... "Do you notice how the rain keeps on coming? What does that tell you?"

Matthew didn't hesitate one moment with his answer: "We keep on sinning, and God just keeps on forgiving us."

I will always remember this whenever I turn my wipers on. Isn't it comforting to know that God does keep forgiving us. That all we have to do is ask Him to come into our lives and He will keep washing our sins away.

Source: http://www.mychurch.org/blog/45639/The-Rain-Thomas-Kinkaid

Thursday, August 21, 2008

He is in control...

THE BRICK

A young and successful executive was traveling down a neighborhood street, going a bit too fast in his new Jaguar. He was watching for kids darting out from between parked cars and slowed down

When he thought he saw something. As his car passed, no children appeared. Instead, a brick smashed into the Jag's side door!

He slammed on the brakes and backed the Jag back to the spot where the brick had been thrown. The angry driver then jumped out of the car, grabbed the nearest kid and pushed him up against a parked car shouting, 'What was that all about and who are you? Just what the heck are you doing? That's a new car and that brick you threw is going to cost a lot of money. Why did you do it?' The young boy was apologetic. 'Please, mister...please, I'm sorry but I didn't know what else to do,' He pleaded. 'I threw the brick because no one else would stop...' With tears dripping down his face and off his chin, the youth pointed to a spot just around a parked car. 'It's my brother,' he said, 'he rolled off the curb and fell out of his wheelchair and I can't lift him up.'

Now sobbing, the boy asked the stunned executive, 'Would you please help me get him back into his wheelchair? He's hurt and he's too heavy for me.'

Moved beyond words, the driver tried to swallow the rapidly swelling lump in his throat. He hurriedly lifted the handicapped boy back into the wheelchair, then took out a linen handkerchief and dabbed at the fresh scrapes and cuts. A quick look told him everything was going to be okay. 'Thank you and may God bless you,' the grateful child told the stranger. Too shook up for words, the man simply watched the boy push his wheelchair-bound brother down the sidewalk toward their home.

It was a long, slow walk back to the Jaguar. The damage was very noticeable, but the driver never bothered to repair the dented side door. He kept the dent there to remind him of this message: 'Don't go through life so fast that someone has to throw a brick at you to get your attention!' God whispers in our souls and speaks to our hearts. Sometimes when we don't have time to listen, He has to throw a brick at us. It's our choice to listen or not.

Thought for the Day:

If God had a refrigerator, your picture would be on it.

If He had a wallet, your photo would be in it.

He sends you flowers every spring.

He sends you a sunrise every morning Face it, friend - He is crazy about you!


God didn't promise days without pain, laughter without sorrow,sun without rain, but He did promise strength for the day, comfort for the tears, and light for the way.


If God brings you to it, He will bring you through it.

Saturday, August 16, 2008

Semua ada waktunya...

Pengkhotbah 3

3:1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.

3:2 Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;

3:3 ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;

3:4 ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;

3:5 ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;

3:6 ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;

3:7 ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;

3:8 ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.

3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Manusia tidak pernah bisa menyelami apa yang Allah lakukan tetapi pastikan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita ada dalam jalan Tuhan. Supaya kita ga akan bertindak bodoh yang bisa menghancurkan kesempurnaan rencana Tuhan dalam hidup kita.

Ada kalanya kita diijinkan untuk menghadapi sesuatu yang ga enak dan kita cuma bisa diam. Ada saatnya kita difitnah atau kita merasa kok orang lain ga bisa ngerti kita ya, tapi kita ga bisa berbuat apa-apa. Jalani aja apa yang harus kita jalani meskipun waktu-waktu ini adalah waktu yang sulit buat kita. Akan tiba saatnya Tuhan ijinkan kita berbicara.

Apapun itu saat kita dalam jalannya Tuhan dan hidup dalam kebenaran, ga ada kok yang terjadi dalam hidup ini tanpa kontrol Tuhan. Ga satu pun yang terjadi dalam kita, terlewat dari pandanganNya. Selama kita benar, yang ga enak itu biarlah menjadi proses kita untuk menjadi lebih dewasa.

Banyak yang kita ga bisa mengerti tapi satu hal yang pasti kalaupun sekarang kita harus banyak menangis, banyak mengalami hal-hal yang ga enak, ga selamanya kok...akan ada saatnya Tuhan membuat segala sesuatu INDAH pada WAKTUNYA. Bahkan hal-hal yang jelek sekalipun yang buat kita ga percaya diri, buat kita malu, buat kita minder, Tuhan bisa mengubah itu semua untuk kebaikan kita.

Berbahagialah kita yang menjadi anakNya dan hidup dalam jalan dan kehendakNya karena akhir cerita pasti HAPPY ENDING!

Tuesday, August 12, 2008

Kaulah yang paling mengerti...

Kaulah Tuhan
Tempatku Berserah
Tempatku Berseru
Kaulah harapan....

Kaulah Bapa
Yang paling mengerti
S'gala yang terjadi
Tak 'kan melebihi kekuatanku

Apapun keadaanku saat ini, aku akan tetap berkata, "Engkau tetap Tuhan yang baik."
Meskipun aku ga tahu bagaimana jalanku di depan nanti
Buat aku untuk tetap bisa berserah dan percaya...
Tuhan pembelaku!

Meskipun kita merasa yang terdekat pun berbalik...
Tuhan ga akan biarin kita melangkah sendirian
Penyertaannya sempurna

Monday, August 11, 2008

Yang sering terlupakan...

Kemaren seharian berbeban berat jadi ga bisa senyum selebar biasanya. Terasa berat banget tapi bersyukur Tuhan kasih aku a sister keeper yang luar biasa yang selalu bisa ingetin aku dan buat aku kuat kembali. Ada banyak hal yang sebenarnya sudah kita ketahui tapi seringkali terlupakan saat kita sedang menghadapi masalah yang berat. My sister keeper reminded me of these things yesterday:

Bersemangatlah untuk orang-orang yang ada dibelakangmu. Menjadi kuatlah untuk mereka. Fokuslah pada apa yg kamu DAPAT lakukan, jangan fokus pada apa yang TIDAK DAPAT kamu lakukan. Concern pada apa yang Tuhan concern, percayalah Dia concern apa yg jadi bebanmu. Yg kamu ndak bisa angkat, itu bagiannya Tuhan. Jadi angkat beban yg jd bagianmu aja, karena kamu PASTI BISA. Jangan biarkan dirimu kehilangan fokus. Jangan biarkan ada yg ambil kesempatan, untuk menghalangi apa yg udah kita mulai bersama2 Tuhan.

Thank you Lord for the community you give me, couple sisters to encourage and support me when I am down. Bless them Lord...

Saturday, August 09, 2008

Quiet and Trust

Isaiah 30 : 15

“in quietness and trust is your strength,”

Dalam menghadapi masalah hidup, terkadang Tuhan mau kita diam. Karena dengan berbuat banyak hal, kita pun tidak akan menghasilkan apa-apa tetapi malah membuat banyak keributan dan kekacauan.

Waktu aku ga tau lagi mesti ngapain, aku cuma bisa datang ke Tuhan and just to worship Him. Humble myself before Him and cry out to Him. Saat itu Tuhan Cuma ingetin lagu “Still”

Find rest my soul

In Christ alone

Know His power

In quietness and trust

Be quiet is not as easy as I would imagine. When I start to be quiet, people surrounding me start doing things that make things worse...and again aku ga tau mesti buat apa. Tuhan Cuma ingetin lagi, hanya dalam tinggal diam dan percaya itulah letak kekuatanku.

When I don’t know what I need to do, I just need to kneel down and bow down before Him.

Isaiah 30:21

Whether you turn to the right or to the left, your ears will hear a voice behind you, saying, "This is the way; walk in it.”

Aku cuma mau percaya kalau Tuhan pasti akan menuntunku...

Mampukan aku untuk diam dan percaya Tuhan...

Friday, August 08, 2008

Jangan Takut

Yosua 1:7
“Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.”

Ketika saya mendapatkan sebuah visi dari Tuhan, saya merasa bersemangat dan ketakutan secara bersamaan. Bersemangat karena akan ada lebih banyak kesempatan untuk duduk dikursi depan dan menikmati kehidupan yang penuh mujizat. Menjadi bagian dalam rencana-Nya adalah suatu KEHORMATAN bagi saya dan setiap orang percaya lainnya. Tetapi saya juga merasa takut karena harus menghadapi RAKSASA dan BENTENG-BENTENG. Banyak dari kita akan bereaksi sama. Sayangnya, banyak orang Kristen tinggal ditempat yang sama selama bertahun-tahun, karena mereka membiarkan ketakutan mengendalikan hidupnya.

Ketakutan adalah salah satu senjata iblis untuk menjatuhkan kita. Saat kita menjadi semakin efektif bagi Kerajaan Surga, iblis akan mulai menakut-nakuti kita. Ketakutan menyerang iman kita. Karena itu, Tuhan menyuruh Yosua untuk menguatkan dana meneguhkan hati sebanyak tiga kali (Yosua 1: 6-9). Saat ini Dia sedang berkata, agar kita menguatkan dan meneguhkan hati. Artinya adalah, kita harus jadi berani meskipun kita tidak merasa berani. Kuat dan teguh hati, tidak membiarkan ketakutan mengendalikan keputusan dan hidup kita, karena ketakutan menyebabkan kita mengambil keputusan yang salah.

Anda tidak bisa berharap agar ketakutan pergi dengan sendirinya! Anda harus menghadapi dan menaklukkannya. Hanya dengan iman dan melihat hanya kepada Tuhan yang lebih besar dari segala raksasa dan benteng-benteng. Daud berkata, "Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar" (Mazmur 27:1). Jika Tuhan dipihak kita, kepada siapa kita harus takut?

Diambil dari: Renungan Harian Nafiri Agustus 2008

Sunday, August 03, 2008

Apa Kata Tuhan Tentang Kita?

Waktu Allah menciptakan alam dan segala isinya mulai dari hari pertama sampai hari kelima, dia selalu mengakhiri dengan berkata:

"Allah melihat bahwa semuanya itu baik." ayat 10, 12, 18, 21, dan 25.

1:10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

1:12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

1:21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

1:25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Namun setelah Allah menciptakan kakek buyut kita, Opa Adam, alias manusia pertama di dunia ini, Allah berkata:
1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

Wow....sebelum Allah menciptakan manusia, dia bilang semuanya itu baik tapi setelah diciptakanlah manusia dia berkata SUNGGUH AMAT BAIK.

heiii brothers and sisters....apapun rupa dan bentuk kita, kelebihan dan kekurangan yang kita punya, Tuhan hari ini memandang kita dengan mesra dan penuh kasih sayang sambil berkata,
"(nama kita), kamu SUNGGUH AMAT BAIK." So guys, jangan mau denger apa kata IBLIS tentang kita, jangan terlalu fokus dengan apa kata orang lain tentang kita, tapi FOKUS-lah pada apa kata TUHAN tentang kita. That's very important. Apa kata sang pencipta tentang ciptaannya.... Apa kata Tuhan tentang aku dan kamu?


Cara Pandang

Kita cuma bisa melihat pada level mata kita, tapi Tuhan kita mampu dan sangat bisa untuk melihat dari atas, bawah, kanan dan kiri. Tuhan mampu melihat dari segala arah karena dia punya the whole master plan. Cara pandang kita menentukan respon kita. Belajarlah untuk memandang dengan cara yang benar untuk bisa menghasilkan respon yang tepat. Mintalah Tuhan untuk mengajar kita melihat dengan cara Dia memandang, supaya respon kita sesuai dengan apa yang Tuhan mau.

Kehidupan adalah 10% bagaimana meraihnya dan 90% bagaimana memandangnya.